Kuliah Umum IKL Unib: Menjadi Lulusan yang Profesional dimasa Depan untuk Mengelola Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
![]() |
Foto: Apriliansyah |
IKL UNIB - Mahasiswa/i Ilmu Kelautan dan Ilmu Hukum Universitas Bengkulu (11/3) mengikuti Kuliah Umum tentang “Pemberantasan IUU Fishing dan
Kegiatan yang Merusak Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, dan Bagaimana Menjadi
Lulusan yang Profesional Dimasa Depan” oleh Kepala Seksi Patroli Kapal Pengawas
Wilayah Barat, Mukhtar, A.Pi, M.Sidan Staf Direktorat Operasi Satgas 115 di Gedung Auditorium Kampus Universitas Bengkulu.
Sambutan Mewakili Ketua Prodi Ilmu Kelautan |
Sebuah kebahagiaan bagi kami bahwa Kepala Seksi Patroli Kapal Pengawas Wilayah Barat di Direktorat Kapal Pengawas, Bapak Mukhtar, M.Si., di tengah kesibukannya, jauh-jauh meninggalkan Jakarta bersedia hadir di Universitas Bengkulu. Untuk itu kami ucapkan terimakasih dan apresiasi setinggi-tingginya. Ujar Person Pesona Renta, M.Si., mewakili Ketua Prodi Ilmu Kelautan Unib.
Illegal, Unreported dan
Unregulated (IUU) Fishing adalah
sebagai Kegiatan perikanan yang tidak sah, Kegiatan perikanan yang tidak diatur
oleh peraturan yang ada, atau Aktivitasnya tidak dilaporkan kepada suatu
institusi atau lembaga pengelola perikanan yang tersedia. IUU Fishing dapat
terjadi disemua kegiatan perikanan tangkap tanpa tergantung pada lokasi, target
spesies, alat tangkap yang digunakan serta intensitas exploitasi. Dapat muncul
di semua tipe perikanan baik skala kecil dan industri, perikanan di zona
juridiksi nasional maupun internasional seperti high seas.
![]() |
Tamu undangan dan peserta |
Kegiatan Unreported Fishing yang
umum terjadi di Indonesia: “penangkapan ikan yang tidak melaporkan hasil
tangkapan yang sesungguhnya atau pemalsuan data tangkapan dan penangkapan ikan
yang langsung dibawa ke negara lain (transhipment di tengah laut)”ungkapnya.
Motivasi perwujudan Indonesia sebagai Negara Maritim
“Upayakanlah agar kita menjadi bangsa pelaut kembali dalam arti seluas-luanya.
Bukan sekedar menjadi jongos-jangos di kapal. Tetapi bangsa pelaut dalam arti
kata carawala samudera bangsa pelaut yang mempunyai armada niaga, bangsa pelaut
yang mempunyai armada militer, bangsa pelaut yang kesibukannya di laut
menandingi irama gelombang laut itu sendiri” Ir. Soekarno. “Laut tidak hanya
memiliki potensi maritim tetapi juga memiliki potensi sumber daya alam yang
harus yang harus dikembangkan sebagai kekuatan baru nasional” Abdurrahman
Wahid, “Indonesia harus menguasai 2 teknologi utama yakni maritim dan
dirgantara apabila ingin menjadi bangsa yang besar” B.J. Habibie, “Laut adalah
masa depan bangsa” Joko Widodo.
Hadir pula dalam kesempatan ini Bupati Himailka beserta jajarannya, Dosen dan para pegawai dalam mengikuti Kuliah Umum. [Penulis: Apriliansyah]